Jumat, 29 November 2013

Catatan dari Pelatihan Layanan Pendidikan Inklusi

Selama empat hari sejak Sabtu tanggal 8 Juni yang lalu, saya mengikuti pelatihan tentang program pendidikan inklusi. banyak hal yang tadinya begitu gelap dan penuh kekhawatiran, akhirnya hari demi hari terbuka. 

Apalagi saaat games menjelang rehat siang tadi, sungguh sangat menumbuhkan rasa empati yang sangat dalam terutama atas kekhususan yang disandang oleh saudara-saudara kita yang tuna netra. 

Dalam permainan tadi, semua peserta berpasangan, dimana yang seorang matanya ditutup dengan matanya. Saya kebetulan yang mendapat bagian untuk ditutup mata. 

Begitu mata ditutup dengan selendang, yang terlihat hanyalah kegelapan dimana-mana, kemudian pasangan saya namanya Bu Engkom dari Kota Cimahi, mem
andu saya berjalan. Patokan berjalan hanya pada suara yang memandu. Saya memegang lengan kanan Bu Engkom, kami menuruni tangga, masuk garasi, ke halaman hotel dan akhirnya masuk ke lobby dan perjalan berakhir di ruang makan. Sesampainya di ruang makan ( saya mengenali ruangan ini dari harum masakan yang terhidang). saya kemudian didudukan di kursi makan, kemudian teman saya membawakan makanan.

Sejak memakai penutup mata sampai di meja makan, merasakan bagaimana gulita yang saya alami, tak terasa air mata saya mengalir, di dalam hati bertekad untuk menyukseskan program sekolah inklusi di sekolah nanti.









Tidak ada komentar:

Posting Komentar